Hubungan Jumlah Anggota dan Modal Koperasi dengan Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) “Handayani” di Salatiga Tahun 2008-2012

Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan para anggota. Dalam perekonomian nasional, sangat diharapkan Koperasi dapat menempati posisi dan kedudukan yang penting. Koperasi juga diharapkan menjadi soko guru perekonomian nasional Indonesia. Salah satu indikator keberhasilan usaha manajemen koperasi adalah Sisa Hasil Usaha. Selain digunakan untuk peningkatan kesejahteraan anggota, SisaHasil Usaha juga digunakan untuk menjamin kelangsungan dan kesinambungan kehidupan koperasi. Peningkatan Sisa Hasil Usaha koperasi sangat tergantung pada kegiatan yang dijalankan koperasi. Koperasi dikelola dan dibiayai oleh para anggota, bertambahnya anggota berarti bertambahnya pemasukan modal yang bersumber dari simpanan-simpanan para anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah anggota dan modal koperasi dengan perolehan sisa hasil usaha pada Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) “Handayani” di Salatiga Tahun 2008-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan tahunan Primer Koperasi Tahu Tempe “Handayani” periode 2008 hingga 2012 selama 60 bulan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis korelasi pearson.Teknik analisa data yang digunakan adalah uji Korelasi Pearson dengan menggunakan program SPSS For Window release 16.0 untuk mengetahui hubungan jumlah anggota dan modal koperasi Primkopti “Handayani”. Berdasarkan hasil analisis data pada Primkopti “Handayani” menunjukkan Rsquare 0,173 dengan sig. F change 0,004 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah anggota dan modal koperasi dengan perolehan sisa hasil usaha. Jumlah anggota daan modal koperasi berada pada kategori sangat rendah, hal ini karena dalam kurun waktu 60 bulan tidak ada kenaikan dan penurunan yang signifikan pada jumlah anggota dan modal koperasi. Akan tetapi, sisa hasil usaha mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan